Table of Contents
Inspirasi Bisnis Baru Yang Trending Saat Pandemi Virus Corona
Pandemi virus Corona tidak hanya mendatangkan bencana kesehatan, lebih dari itu, COVID-19 pun telah menyebabkan bencana besar bagi sektor bisnis dan ekonomi, yang berdampak langsung pada tingginya angka pengangguran dan PHK massal.
Tapi disamping itu, ternyata masih ada sebagian kecil entrepreneur yang justru melihat peluang besar yang bisa dikembangkan di tengah pandemi. Mereka pun tidak hanya mendapat untung, tapi juga berhasil jadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin mengembangkan peluang bisnis.
Dikutip The 50 Survival Innovation Ideas That Matter dari Inventure Knowledge, berikut merupakan inspirasi bisnis baru yang trending selama pandemi virus Corona.
Corona Assurance for Fear Customers
Meski daya beli masyarakat menurun, namun di saat pandemi seperti ini, asuransi kesehatan merupakan salah satu produk yang sangat penting dimiliki demi memproteksi anggota keluarga dari ancaman berbagai penyakit, terutama penularan virus Corona.
Dengan memanfaatkan situasi pandemi virus Corona, banyak perusahaan asuransi yang mulai memberikan proteksi terhadap ancaman Covid-19, contohnya AstraLife.
Perusahaan-perusahaan tersebut pun mulai menambahkan fitur online yang memungkinkan nasabah bisa membeli produk asuransi tanpa harus keluar rumah. Teknik survival innovation ini berhasil jadi penyelamat perusahaan asuransi di saat pandemi.
Travelogistics
Sejalan dengan bisnis pariwisata lainnya, banyak perusahaan travel yang ikutan tumbang sejak diberlakukannya karantina massal akibat pandemi virus Corona.
Meskipun begitu, tidak semua perusahaan travel menyerah. Mereka mulai berinovasi dan mengembangkan model bisnis baru dengan merambah ke sektor travelogistic, misalnya saja Cititrans, Daytrans dan Big Bird dan lainnya.
Di masa pandemi, mereka tidak lagi mengantar penumpang, melainkan mengantarkan barang dengan layanan utama kirim paket, same-day delivery, dan jemput paket. Travelogistic kini jadi strategi utama mereka demi bertahan hidup di tengah amukan wabah.
Kopi Seliter
Sebelum masa pandemi, nongkrong di coffee shop demi menikmati secangkir kopi merupakan salah satu gaya hidup yang biasa dilakukan kaum urban, khususnya anak-anak millenial. Namun sejak pandemi virus Corona, kegiatan nongkrong di kedai kopi ini langsung terhenti.
Akibatnya, banyak kedai kopi yang harus gulung tikar. Namun beberapa dari mereka mencoba bangkit dengan menjalankan bisnis versi baru, yakni mengembangkan produk berupa kopi seliter, atau kopi kemasan siap santap yang disajikan dalam kemasan satu liter.
Ada banyak produsen lokal yang mulai mengembangkan bisnis ini, mulai dari Kopi Tuku, Kopi Toko Djawa dan Bahagia Kopi lainnya. Mereka meraih untung di tengah kedai kopi yang sedang sepi.
Home Leisure Wear
Selama masa pandemi, orang-orang didorong untuk tetap berada di dalam rumah, dan membatasi aktivitas di luar rumah. Kondisi ini membuat belanja di sektor fashion mengalami penurunan drastis.
Hal inilah yang membuat beberapa produsen fashion mulai mendorong tren ‘home leisure wear’. Dengan cara ini, mereka mencoba membangkitkan minat belanja produk fashion dari rumah, dengan tujuan tetap fashionable selama di rumah karena bisa dipamerkan via Instagram.
Ada banyak produsen produk fashion yang mulai menggabungkan tren ini, mulai dari brand global H&M yang membesut campaign #AtHomeWithHM dan lainnya.
Frozen Food Is the New Normal
Saat pandemi virus Corona, orang-orang dipaksa untuk berdiam diri dalam rumah, membatasi aktivitas sosial, termasuk berbelanja. Hal inilah yang membuat banyak orang mencoba mencari alternatif makanan yang bisa disimpan dalam waktu lama.
Pilihan tersebut jatuh kepada produk frozen food. Alhasil, produk-produk makanan beku, seperti sosis, daging beku, nugget dan makanan olahan lainnya, laris manis di pasaran.
Tidak hanya itu, demi mengatasi pelanggan dine-in yang terus merosot, sekaligus memanjakan emak-emak ‘pemuja’ simple cooking, perusahaan seperti Es Teler 77 dan Hokben mulai melebarkan sayapnya dengan menyajikan varian produk frozen food dan ready to eat.
WFH = Work from Hotel
Tren work from home seketika booming saat pandemi virus Corona. Mereka terpaksa membebaskan para karyawannya untuk bekerja dari rumah dengan dalih mencegah penularan virus Corona di tempat kerja, tanpa harus kehilangan produktivitas.
Namun faktanya, banyak orang justru mengeluh sulit konsentrasi karena banyak faktor, mulai dari anak-anak yang terus mengganggu dan mengajak bermain, binatang peliharaan dan hal lainnya.
Inilah yang membuat banyak hotel yang menyediakan layanan work from hotel, termasuk hotel-hotel di Bali dengan harga sangat murah. Selain itu, ada juga aplikasi penyewaan properti Travlio yang menawarkan Work from Apartment.