Perencanaan keuangan perlu diatur sedini mungkin. Terlebih, tak sedikit kawula muda yang menggunakan penghasilan secara konsumtif dan berlebihan. Padahal ada banyak jenis tabungan yang penting dimiliki saat usia muda.
Idealnya, pendapatan perlu disisihkan sekitar 20% sebagai tabungan. Selain untuk tujuan keuangan jangka panjang, juga bisa disimpan sebagai dana darurat dan kepentingan lainnya.
Table of Contents
Tabungan yang Harus Dimiliki saat Usia Muda
Memiliki tabungan ibarat pelampung untuk pelbagai kondisi atau kebutuhan mendatang. Untuk itu, perlu dipahami jenis tabungan apa yang dapat dipilih agar mengamankan finansial.
1. Dana Darurat
Dana darurat adalah instrumen pertama yang harus dimiliki. Tabungan ini akan menutupi kebutuhan di luar rencana pemiliknya, yang biasanya bersifat mendadak atau mendesak. Misal saja, sakit atau kecelakaan yang butuh ganti rugi.
Dana darurat, juga bisa menjadi penyelamat saat Anda berada dalam kondisi sulit semisal keluar dari pekerjaan. Idealnya, tabungan ini disimpan minimal 6 kali pengeluaran bulanan. Jadi, pastikan Anda memiliki nominal tersebut di dalam rekening.
1. Simpanan Wajib
Berbeda dengan jenis lainnya, tabungan wajib beda halnya dengan dana darurat atau tabungan jangka pendek. Tujuan simpanan wajib biasanya diperuntukkan untuk pengeluaran rutin bulanan, seumpama kredit kendaraan, rumah, atau pengeluaran rutin lainnya.
Simpanan wajib memungkinkan menjaga pendapatan dan pengeluaran agar tetap seimbang. Dengan simpanan wajib pula, Anda bisa menakar pengeluaran prioritas yang diperlukan dalam rentan waktu tertentu.
Itulah lima jenis tabungan yang penting dimiliki saat usia muda. Mengatur keuangan pada dasarnya perlu menjadi fondasi dasar dalam rumah tangga maupun personal. Penyusunan yang baik, akan membuat Anda lebih tenang dalam menjalankan aktivitas tanpa memikirkan resiko atau ancaman finansial. Jadi, ayo menabung dari sekarang!
2. Tabungan Khusus Liburan
Meski dengan tujuan bersenang-senang, tabungan khusus liburan juga perlu dipersiapkan. Bisa saja, Anda penat dalam keseharian dan butuh berlibur ke suatu tempat. Sisihkan penghasilan Anda untuk sekadar relaksasi tanpa mengganggu dana lainnya.
Tabungan khusus liburan bisa disimpan setidaknya 5% hingga 15% dari penghasilan. Ada baiknya, Anda juga memperkirakan tujuan destinasi wisata jauh-jauh hari agar tau estimasi biaya yang dibutuhkan. Dengan begitu, Anda bisa mengatur berapa persen penghasilan yang bisa disisihkan untuk memenuhinya.
3. Tabungan Pensiun
Bagi pekerja di usia 20 hingga 30-an, tabungan pensiun mungkin belum diprioritaskan. Padahal, jenis tabungan ini juga perlu diantisipasi jauh-jauh hari. Di luar dari BPJS Ketenagakerjaan yang mengatur jaminan hari tua, Anda juga perlu menyisihkannya secara pribadi.
Sebelum itu, analisa terlebih dulu usia dimana Anda akan pensiun dengan mempertimbangkan kondisi pekerjaan saat ini. Setelahnya, perkirakan harapan hidup usai pensiun. Jika normalnya orang pensiun di usia 55 tahun, dengan harapan hidup 75 tahun.
Maka setidaknya dia harus memastikan dana untuk 20 tahun ke depan. Meski tak bersifat pasti, memperkirakan harapan hidup bisa membantu mengukur dana yang diperlukan.
Anda juga menambahkan dana pensiun dari hasil investasi tertentu. Dengan begitu, masa tua Anda setidaknya akan lebih terjaga dengan keuangan yang cukup.
4. Tabungan Jangka Pendek
Sebagaimana namanya, tabungan jangka pendek lebih kepada tujuan keuangan dalam waktu dekat atau jangka pendek. Anda bisa memulai dengan rencana pengeluaran yang bakal dilakukan, sekaligus menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan.
Tentu, tanpa mengganggu jenis tabungan lainnya. Misal saja, DP rumah dalam satu atau dua tahun ke depan dengan menghitung pengeluaran dan pendapatan lainnya. Lebih baik untuk membuat rekening sendiri agar tahu tabungan akan tepat waktu atau tidak.