Tahukah, Kamu? Dana KUR (Kredit Usaha Rakyat) bisa jadi cara untuk mengembangkan usaha-usaha di bidang UMKM yang Kamu miliki, lho. Namun, ada beberapa hal yang perlu Kamu perhatikan sebelum mengajukan pinjaman KUR. Misalnya risiko kredit macet dan bagaimana cara mengatasinya.
Table of Contents
Apa Itu Kredit Macet?
Terkadang, saat meminjam dana, kamu akan berada di suatu kondisi di mana kredit KUR terasa berat. Apalagi jika bisnis tidak berjalan sesuai ekspektasi di awal.
Hati-hati! Kondisi ini bisa jadi semakin parah, jika Kamu merasa kesulitan untuk melunasi atau membayar cicilannya.
Kesulitan membayar cicilan juga bisa menyebabkan keterlambatan membayar tunggakan. Alhasil, utang semakin membengkak karena adanya denda keterlambatan serta bunga berjalan.
Pada akhirnya, kondisi inilah yang disebut kredit macet (gagal bayar). Yup, kredit macet bisa diartikan sebagai kondisi ketika si peminjam (debitur) sudah tidak mampu lagi membayar utang, akibat tidak lagi memiliki dana.
Solusinya? Ini dia cara-cara agar Kamu terhindar dari risiko KUR macet.
Cara-Cara Mengatasi Risiko KUR Macet
1. Restructuring
KUR macet bisa terjadi karena banyak faktor. Salah satunya, debitur yang menunggak terus sampai jumlah pinjaman menjadi terlalu besar. Jika Kamu mengalaminya, maka Kamu perlu melakukan restructuring.
Restructuring dilakukan untuk mengajukan persyaratan kembali oleh debitur, kepada pihak bank yang memberikan dana KUR. Melalui restructuring, Kamu bisa mengatur ulang dana kredit yang sesuai dengan kemampuan usahamu.
2. Rescheduling
Mengatur ulang dana kredit, perlu juga disesuaikan dengan jadwal pembayaran kreditnya. Nah, untuk itulah Kamu perlu melakukan rescheduling. Salah satu contohnya, jadwal pembayaran di awal bulan yang memberatkan, akan Kamu ubah ke akhir bulan. Maka pengajuan rescheduling bisa Kamu lakukan.
Rescheduling bertujuan agar para debitur yang menunggak, bisa lebih mudah membayar cicilan dan terhindar dari risiko KUR macet. Tapi, tindakan ini menjadi tindakan paling akhir yang bisa dilakukan oleh debitur yang menunggak.
Hal ini karena sebelum proses rescheduling, akan ada peringatan dari bank terlebih dulu.
3. Bertanggung Jawab, Tekun, dan Konsisten
Ada beberapa prinsip yang harus selalu Kamu ingat, ketika ingin melakukan pengajuan KUR. Prinsip-prinsip tersebut adalah mau bertanggung jawab, tekun, dan konsisten.
Mengapa? Tentunya tujuan setiap orang adalah ingin bisa membayar cicilan sebelum tanggal jatuh tempo. Alasannya, jika tunggakan semakin menumpuk maka akan terasa lebih berat untuk dibayarkan.
4. Menentukan Tujuan Menjalankan Usaha
Menentukan tujuan jangka pendek serta jangka panjang, perlu dilakukan oleh para pelaku usaha. Mengingat dana KUR yang sangat membantu pengenbangan usaha UMKM, maka sangat disarankan agar Kamu bisa menentukan tujuan usahamu dan memperketatnya.
Tentunya Kamu tidak ingin dana KUR yang Kamu dapatkan menjadi sia-sia, bukan? Jadi, diperlukan kemampuan untuk memotivasi diri, serta mengubah keinginan menjadi sebuah tekad yang kuat. Mencapai tujuan usaha dan menggunakan dana KUR yang ada dengan sebaik-baiknya.
5. Membuat Tabungan Khusus untuk Cicilan Kredit
Membayar cicilan KUR adalah kewajiban setiap pelaku usaha yang mengajukan pinjaman. Beratnya tanggung jawab membayar, biasanya memang pasti dirasakan. Apalagi bagi usaha-usaha yang baru saja dirintis.
Tapi, Kamu bisa menyiasatinya dengan melakukan salah satu cara berikut ini. Buatlah tabungan khusus untuk cicilan kreditmu. Tabungan khusus ini akan membantumu dalam mengatur keuangan usaha.
Nah, itulah penjelasan tentang risiko KUR macet dan cara-cara untuk mengatasinya. Untuk lebih jelasnya, Kamu bisa menghubungi pihak bank sebagai pemberi dana KUR untuk usahamu.