Belakangan ini tren bersepeda kembali booming di tengah masyarakat. Aktivitas Gowes ini mulai ngetrend selama masa transisi PSBB, seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat yang ingin hidup sehat demi mencegah terjangkit virus Corona.
Menariknya, tidak hanya berpengaruh kepada tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga, tren bersepeda pun jadi telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi, dan penjualan sepeda. Bahkan sejumlah produsen sepeda di Indonesia dilaporkan batal melakukan PHK Massal.
Menurut laporan terbaru dari Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI), sebanyak 12 produsen sepeda dalam negeri memutuskan untuk menaikkan kapasitas produksinya sebanyak 20-30% karena permintaan akan sepeda mendadak naik sejak akhir April 2020 kemarin.
Rudiyono, perwakilan AIPI mengaku para produsen sepeda yang tergabung dengan AIPI cukup terkejut dengan lonjakan permintaan sepeda ini. Selain karena mendadak, peningkatan permintaan ini justru terjadi disaat tingkat produksi para produsen sepeda sedang terpuruk akibat Covid-19.
Harga Sepeda Melambung Tinggi
Tingginya permintaan dan kapasitas produksi yang masih belum maksimal, membuat harga sepeda melambung tinggi. Meskipun begitu, menurut pengakuan salah satu toko sepeda yang berada di Jl. Slamet Riyadi No.147, Solo, rata-rata konsumen memburu sepeda dengan harga 1-2 jutaan.
Untuk produk sepeda yang paling diminati, ada beragam brand lokal yang cukup populer, diantaranya Polygon, Pacific, United, dan Element. Selain karena harganya yang relatif terjangkau, kualitas dari produk-produk tersebut pun dinilai cukup baik.
Misalnya sepeda Gunung Polygon Maze M20 yang dibanderol 1.5 jutaan, Polygon Monarch M2 seharga 1.7 jutaan dan Polygon Razor dengan banderol 2.7 jutaan.
Sementara untuk merk United, beberapa merek populer adalah United MONANZA yang dibanderol 2-.2,5 jutaan, United TMS 3080 dibanderol 2.5 jutaan, United MIAMI 24 dibanderol dengan harga 2.5 jutaan, United VENUS dibanderol 2.7 juta, United ELBRUZ, United DETROIT dan United STAVROS, yang dibanderol sekitar 2.9 jutaan.
Untuk mendapatkan sepeda-sepeda tersebut, beberapa toko bahkan mengaku sangat sibuk melayani pembeli. Selain karena unit yang terbatas, mereka pun harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan tetap menjaga jarak, sehingga proses pelayanan tidak berjalan maksimal.
Sepeda Punya Banyak Fungsi
Selain karena ikut-ikutan tren, sejumlah masyarakat mengaku jika memilih sepeda karena alat transportasi menyehatkan ini memiliki banyak fungsi. Selain menyehatkan, selama bersepeda mereka pun bisa tetap menjaga jarak aman. Hal ini berbeda dengan olahraga lainnya yang cukup beresiko karena bisa mendatangkan kerumunan.
Alasan lainnya, bersepeda pun bisa dijadikan sebagai ajang rekreasi di tengah masa transisi. Saat sejumlah objek wisata masih ditutup karena ancaman virus corona yang masih belum mereda, dengan bersepeda orang-orang bisa bebas menjelajahi daerah pedesaan yang masih asri.
Di masa PSBB, pengguna kendaraan bermotor pun berkurang drastis. Kondisi ini jelas menguntungkan bagi para pesepeda. Selain lebih aman karena jalanan yang lebih lenglang, kondisi udara pun masih sangat bersih dan menyegarkan.
Umumnya, masyarakat memilih aktivitas bersepeda di sore hari, pagi hari dan akhir pekan. Tapi ingat, buat kamu yang bersepeda. Tetap gunakan alat pelindung diri sesuai rekomendasi, dan usahakan tetap berada di jalur bersepeda.