Di zaman sekarang, buat kamu yang mencintai kebebasan dan sudah bosan dengan rutinitas pekerjaan ala kantoran, profesi sebagai freelancer atau pekerja lepas bisa jadi pilihan. Dengan pekerjaan ini, kamu bisa bisa jadi karyawan, sekaligus bos bagi perusahaan sendiri.
Menjadi freelancer, kamu pun bisa menentukan berapa besar penghasilan yang ingin kamu dapatkan. Tentu saja ini berhubungan dengan seberapa banyak project yang bisa kamu kerjakan. Makin banyak project yang bisa diselesaikan, makin besar pula keuntungan yang bisa didapat. Asyik banget kan?
Nah buat kamu yang tertarik mencari kebebasan bekerja dengan menjadi seorang freelancer, berikut merupakan beberapa tips sukses yang bisa coba aplikasikan.
Table of Contents
1. Tentukan Tujuan Utama
Hal pertama yang harus kamu tentukan adalah, apa tujuanmu menjajal dunia freelancer. Apakah hanya ingin menambah penghasilan atau hanya sebagai kerja sampingan, menyalurkan hobi, atau kamu benar-benar berkomitmen untuk menjadi bos bagi perusahaan sendiri.
Ini penting mengingat tujuan akan membawa pola pikir dan tekad yang lebih kuat. Misalnya jika hanya ingin menjadikannya sebagai kerja sampingan, kamu biasanya tidak akan fokus. Hal yang sama saat ingin menjadikannya sebagai hobi, kebanyakan orang akan mengabaikan perhitungan ekonomi.
Lain halnya jika kamu ingin menjadikannya sebagai penghasilan utama. Tentu kamu akan benar-benar serius memperjuangkan apa yang ingin kamu dapatkan.
2. Fokus di Bidang Yang Paling Dikuasai
Setelah menentukan tujuan, langkah kedua yang harus diambil adalah menentukan satu bidang yang paling kamu kuasai. Misalnya jika kamu seorang desain grafis, tentu pekerjaan yang dicari berhubungan dengan dunia desain. Hal ini berlaku untuk profesi lainnya, seperti web designer.
Bagaimana jika kamu punya banyak skill yang bisa ’dijual’? Kamu bisa memasukkan semua skill tersebut, tapi sebaiknya pilih skill tersebut saling bersinggungan. Misalnya, kamu menguasai desain grafis, bisa ditawarkan bersama web designer, dan penulis konten.
Jika tidak saling bersinggungan, sebaiknya jangan dimasukkan. Khawatir ini malah akan membuat calon klien menjadi bingung dengan jasa yang kamu tawarkan.
3. Buat Portofolio Semenarik Mungkin
Portofolio bisa diibaratkan seperti CV saat kamu melamar kerja, namun dalam versi yang lebih kompleks. Dengan portofolio yang baik, detail dan fokus dengan satu skill utama, calon klien pun akan jauh lebih mudah diyakinkan dengan kemampuanmu.
Jangan lupa untuk menyertakan contoh pekerjaan yang pernah diselesaikan, biografi singkat tentang dirimu, kontak aktif dan lainnya. Jika memungkinkan, kamu bisa membuat website sendiri dengan domain nama sendiri agar terlebih jauh lebih profesional.
Ingat, bagi seorang freelancer, portofolio merupakan hal yang sangat penting. Maka dari itu, kamu wajib mempersiapkannya dengan matang.
4. Berikan Satu Contoh Pekerjaanmu
Sebenarnya semuanya harus sudah tertera dalam portofolio. Namun jika portofolio kamu tidak memungkinkan untuk menampilkan hasil pekerjaan tersebut, kamu bisa memberikan satu contoh pekerjaan saat menawarkan kerjasama atau memulai negosiasi.
Misalnya jika seorang penulis, kamu bisa melampirkan satu hasil karya yang pernah dibuat. Atau kalau ingin lebih praktis, kamu bisa membuat satu blog yang berisi tulisanmu sendiri. Dengan begitu calon klien akan lebih mudah memberikan penilaian terhadap proyek yang akan diberikannya.
Atau jika pekerjaanmu berhubungan dengan benda fisik, seperti membuat karya tangan dan lainnya, bisa mengirimkan foto, atau bahkan bukti fisik contoh hasil karyamu.
5. Promosikan dan Tawarkan Kemampuanmu
Terus promosikan kemampuannya di berbagai platform media online, termasuk di media sosial seperti facebook, Instagram, Twitter, Linked hingga Youtube. Kamu pun bisa memanfaatkan akun bisnis, atau grup-grup tertentu untuk mempromosikan jasamu.
Selain itu, kamu bisa bergabung dengan situs-situs freelancer, seperti sribulancer.com, freelancer.com, dan situs-situs sejenisnya. Semakin banyak kamu berpromosi, makin besar kemungkinan kamu mendapatkan calon klien potensial.
Kamu pun bisa mengirimkan email marketing ke perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan jasa yang ditawarkan. Biasanya, penawaran agresif seperti ini lebih cepat membuahkan hasil.