Listrik prabayar atau listrik pulsa/token, dinilai jauh lebih efisien ketimbang listrik pascabayar. Alasannya, karena pelanggan bisa mengatur pemakaian listrik, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing. Meski begitu, muncul anggapan jika listrik pulsa ternyata lebih boros. Benarkah?
Sejatinya, mengatur penggunaan listrik tentu merupakan tugas dari pelanggan. Alih-alih menggunakan cara ilegal, sebenarnya ada, lho, cara untuk setting meteran listrik pulsa/token agar lebih hemat pengeluaran. Kamu bisa menggunakannya, untuk membatasi penggunaan listrik dan pulsa. Caranya adalah dengan menggunakan kode-kode tertentu sesuai merek meteran listrik yang Anda gunakan. Ini dia caranya.
Table of Contents
5 Cara Setting Meteran Listrik Pulsa/Token agar Lebih Hemat Pengeluaran
1. Meteran Listrik dengan Merek “Conlog”
#1# – Untuk informasi rata-rata penggunaan daya
#2# – Untuk informasi jumlah kWh (kilowatt-jam) listrik yang sudah terpakai
#6# – Untuk informasi jumlah kWh (kilowatt-jam) listrik yang sudah ditambahkan
#11# – Untuk melihat nilai pulsa terakhir
2. Meteran Listrik dengan Merek “Hexing”
800 – Untuk me-restart meteran
851 – Untuk informasi total kWh listrik yang sudah terpakai
807 – Untuk informasi Voltase listrik
808 – Untuk informasi Ampere yang terpakai
814 – Untuk informasi daya listrik yang terpakai
852 – Untuk informasi kode pulsa/token terakhir
817 – Untuk informasi jumlah kWh listrik pada pengisian terakhir
809 – Untuk menghitung jumlah dari berapa kali listrik mati
804 – Untuk mengecek ID meter pelanggan prabayar
812 – Untuk mematikan alarm pengingat batas kWh listrik
801 – Untuk mengecek informasi sisa kWh listrik
815 – Untuk informasi tanggal pengisian pulsa/token terakhir
3. Meteran Listrik dengan Merek “Itron”
00 – Untuk me-restart meteran
03 – Untuk informasi tentang total kWh listrik yang terpakai
07 – Untuk informasi batas dari kWh listrik
09 – Untuk informasi daya listrik yang digunakan
41 – Untuk informasi Voltase listrik
44 – Untuk informasi Ampere yang terpakai
47 – Untuk informasi daya listrik yang terpakai
54 – Untuk informasi kode pulsa/token terakhir
59 – Untuk informasi jumlah kWh listrik pada pengisian terakhir
69 – Untuk menghitung jumlah dari berapa kali listrik mati
75 – Untuk mengecek ID meter pelanggan prabayar=
79 – Untuk mengecek batas minimal dari alarm
456xx – Untuk mengubah batas minimal dari alarm
78 – Untuk mengecek delay dari alarm di dalam satuan menit
123xx – Untuk mengubah delay dari alarm, misalnya menggunakan kode 12310 untuk 10 menit
90 – Untuk mematikan lampu LED pada meteran
4. Meteran Listrik dengan Merek “Glomet”
37 – Untuk mengecek sisa kWh listrik
38 – Untuk informasi total kWh listrik yang sudah terpakai
41 – Untuk informasi Voltase listrik
47 – Untuk informasi biaya terpakai
54 – Kode untuk pengisian pulsa/token terakhir
59 – Untuk informasi jumlah kWh pada pengisian terakhir
75 – Untuk mengecek ID meter pelanggan prabayar
79 – Untuk mengecek batas minimal dari alarm
5. Meteran Listrik dengan Merek “Star”
07 – Untuk mengecek sisa kWh listrik
12 – Untuk mengecek batas minimal dari alarm
65 – Untuk mengecek ID meter pelanggan prabayar
76 – Untuk informasi jumlah kWh pada pengisian terakhir
Itulah kode-kode penting yang disesuaikan dengan merek alat meteran. Cukup mengikuti kode-kode di atas dan mengatur pemakaian listrik agar lebih hemat. Sehingga Kamu dapat membuat perkiraan pengeluaran listrik dengan lebih tepat. Cukup mudah, bukan? Yuk, dicoba sekarang agar pengeluaran untuk pos listrik token menjadi lebih hemat Selamat mencoba!